Rabu, 26 Januari 2011
Kisah pewayangan merupakan kisah legendaris bagi masyarakat hindu. Di india maupun di Indonesia semasa nusantara dibawah jaman kerajaan hindu kisah tersebut mengakar dalam cerita rakyat, juga berkembang menjadi budaya di masyarakat nusantara. Seperti kitab Bharatayudha karangan Mpu Sedah dan Mpu Panuluh. kisah2 tersebut kemudian berakulturasi dengan kebudayaan jawa, dan diceritakan kembali dalam kisah pewayangan, meskipun mengalami sedikit perbedaan. Cerita filosofi wayang yang merupakan budaya hindu tersebut mulai menjadi filosofi jawa, yang digelar dalam acara2 penting pada masyarakat jawa.
Pada masa kecilku, masih banyak sekali pertunjukan wayang digelar untuk merayakan upacara khitanan, perkawinan, ulang tahun instansi, atau pesta adat jawa. namun saat ini kebudayaan wayang sudahmulai tergradasi dengan budaya modern. Bioskop, Televisi, Playstation, dan berbagai teknologi baru, telah menggantikan hiburan massal seperti pertunjukan wayang.
Budaya wayang dekat dengan masa kecilku, membuat kisah filosofisnya masih melekat dalam benakku.
Pada tanggal 7 November 2003, wayang dianugerahi oleh UNESCO sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan sangat berharga(Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).
Kisah Baratayudha, sebuah kisah pertempuran antara bala Pandawa dan Kurawa di Kurusetra, meninggalkan sepenggal legenda heroik yang sarrat makna.
Pandawa yang merupakan Putra Pandu, terdiri dari 5 orang kesatria yang melambangkan kebaikan dan 5 sifat kesempurnaan manusia (khususnya pria).
YUDHISTIRA
Dalam pewayangan jawa lebih sering dikenal dengan Puntadewa, merupakan putra pertama pandawa yang memiliki sifat paling Jujur. dalam kisahnya Dia diceritakan tidak pernah berbohong selama hidupnya. Dia juga disebut Satria dari Amarta. Yudisthira adalah pemegang hak waris tahta Hastinapura yang sesungguhnya, karena ayahnya Pandu menitipkan Hastinapura kepada Destarata adiknya yang juga merupakan ayah para Korawa.
Namun karena ketamakan Korawa, Pandawa menjadi teraniaya dan sering ditipu.
BIMA
Dalam pewayangan jawa Werkudara atau Bimasena, merupakan putra kedua Pandawa yang paling perkasa dan pemberani, tempramental namun Mencintai kebenaran, ia dikenal dengan Gada Rujakpolo sebagai senjatanya yang paling terkenal. Werkudara adalah satria dari Jodiphati, wilayah dari Amarta.
Dia menganggap semua orang sama derajadnya, sehingga dalam cerita pewayangan jawa, dia tidak pernah bicara dalam Bahasa Krama Inggil (bahasa jawa yang nilai rasanya paling halus) juga tidak pernah duduk ketika berbicara dengan orang lain.
sifat khasnya yang lain, dia tidak suka berbasa-basi dalam berbicara, tanpa tading aling-aling dan tidak pernah menelan kembali ludahnya sendiri.
ARJUNA
dikenal juga dengan nama Janaka atau Permadi, diceritakan memiliki wajah yang rupawan, romantis, dan pecinta ulung dengan panah pasopati sebagai senjatanya. dalam berbagai kisah roman masa kini, kisah arjuna banyak dijadikan inspirasi percintaan para sastrawan. Janaka merupakan Satria dari Madukara.
Arjuna memiliki banyak istri, yang paling terkenal adalah Sembadradan Srikandi.
Sembadra memiliki sifat yang lembut, lemah gemulai, anggun dan santun. sedangkan Srikandi memiliki sifat lincah, enerjik, bahkan ikut bertempur di Baratayudha bahu-membahu bersama suaminya. maka dalam masyarakat masa kini wanita karir dengan segudang prestasi sering dikiaskan dengan Srikandi istri sang Arjuna.
Meskipun tampan dan rupawan, Arjuna merupakan kesatria tanpa tanding, selalu menang dalam setiap pertempuran. untuk itu dia juga pernah dijuluki Wijaya yang berarti tidak pernah kalah.
dan yang terakhir adalah si kembar Nakula dan Sadewa merupakan saudara tiri dari ketiga pandawa sebelumnya.
NAKULA
mempunyai watak setia, taat, belas kasih, tahu membalas budi dan dapat menyimpan rahasia. dia memiliki kelebihan dalam ilmu pengobatan.
dikisahkan dia memiliki ingatan yang tidak terbatas, sehingga dapat mengingat semua hal yang pernah ia alami.
SADEWA
Sadewa dikisahkan memiliki sifat bijak dan pintar. jika Nakula saudara kembarnya memiliki ingatan masa lalu yang kuat, sadewa memiliki penglihatan masa depan karena Sadewa adalah seorang ahli perbintangan yang ulung (ramalan) dan dianggap mengetahui kejadian yang akan terjadi dalam Mahabharata namun ia dikutuk bahwa apabila ia membeberkan apa yang diketahuinya, kepalanya akan terbelah. Maka dari itu, selama dalam kisah ia cenderung diam saja dibandingkan dengan saudaranya yang lain.
Sadewa jugalah dengan kepintarannya akhirnya yang berhasil membunuh Sengkuni, paman dan penasihat Korawa yang paling pintar (licik).
Dalam kisah Baratayudha, seteru pandawa adalah Korawa dengan Duryudana sebagai putra sulungnya, merupakan seratus bersaudara laki-laki yang merupakan sepupu pandawa. seratus berarti banyak maka Kurawa merupakan filosofis dari Tamak dan Serakah.
Dalam kisah Baratayudha lahir pula berbagai sosok pahlawan yang gugur di medan Kurusetra.
ABIMANYU
Abimanyu: Tokoh yang sering terdengar namanya ini adalah putra Arjuna dari Dewi Sembadra, merupakan sosok yang lembut, namun keras hati. dia seorang yang cerdik, ahli strategi, dan patuh kepada ayahnya.
Pada hari ketiga belas perang Bharatayuddha, Abimanyu tewas dalam formasi Chakrayuha korawa yang sebenarnya digunakan untuk menjebak Pandawa yang begitu tangguh. namun Abimanyu yang berhasil memporakporandakan formasi korawa malah tertinggal dalam Chakrayuha sendirian, karena para pandawa yang lain dipancing keluar. dengan gagah berani Abimanyu bertarung seperti banteng terluka menjelang ajalnya di medan Kurusetra. Bahkan sempat menewaskan Laksamana, Putra kesayangan Duryudana. Abimanyu merupakan sosok pejuang sampai titik darah penghabisan.
GATOTKACA
Gatotkaca merupakan putra Bima dengan dewi Arimbi, kesatria sakti mandraguna dari Pringgodani. dikisahkan sebagai seorang manusia setengah raksasa yang gagah perkasa, memiliki sifat pemberani rela berkorban, dan pantang menyerah. Ketika lahir, ia di masukkan dalam kawah candradimuka sehingga benar2 menjadi kesatria yang tertempa. Dia bisa terbang, memiliki otot kawat balung wesi (otot kawat tulang besi). Gatotkaca memiliki dua orang saudara tiri yang juga sangat sakti yaitu Antareja dan Antasena, namun kedua saudaranya tersebut meningal sebelum perang baratayudha.
Gatotkaca tewas oleh Adipati Dorna dengan satu-satunya senjata yang bisa membunuhnya yaitu Kuntawijayadanu, sebuah keris yang digunakan untuk memoton tali pusarnya sewaktu lahir. Dan di hari tewasnya Gatotkaca menukar nyawanya dengan seribu nyawa pasukan Korawa.
wayang merupakan cerita moral yang lekat dengan budaya asli indonesia khusunya di jawa. Bahkan Walisongo menggunakan wayang (entertainment pada masa itu) sebagai media untuk menyebarkan ajaran islam, dan sampai saat ini di daerah rembang (perbatasan Jawa Tengah dengan Jawa Timur) wayang masih digunakan untuk media berdakwah.
Dalam kepalaku, kisah Gatotkaca tak kalah heroik dengan kisah Superman manusia baja, Kisah Abimanyu yang gugur di tengah medan pertempuran tak kalah dengan cerita "Mel Gibson" dalam Film Brave Heart yang tewas dipenggal pasukan inggris. kisah Arjuna yang rupawan, dipuja banyak wanita, dan kesatria tanpa tanding tak kalah dengan cerita James Bond 007.
dan kisah Baratayudha di Kurusetra, tak kalah seru dengan kisah pertempuran di Gondor dalam film Lord Of The Rings
Akan sangat tidak rela, jika wayang suatu saat tiba2 sudah dipatenkan oleh negara lain sebagai budaya mereka, seperti angklung yang kabarnya sudah diakui oleh orang Malaysia.
Jika bukan kita yang mencintai budaya asli bangsa sendiri, siapa lagi?
Pada masa kecilku, masih banyak sekali pertunjukan wayang digelar untuk merayakan upacara khitanan, perkawinan, ulang tahun instansi, atau pesta adat jawa. namun saat ini kebudayaan wayang sudahmulai tergradasi dengan budaya modern. Bioskop, Televisi, Playstation, dan berbagai teknologi baru, telah menggantikan hiburan massal seperti pertunjukan wayang.
Budaya wayang dekat dengan masa kecilku, membuat kisah filosofisnya masih melekat dalam benakku.
Pada tanggal 7 November 2003, wayang dianugerahi oleh UNESCO sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan sangat berharga(Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).
Kisah Baratayudha, sebuah kisah pertempuran antara bala Pandawa dan Kurawa di Kurusetra, meninggalkan sepenggal legenda heroik yang sarrat makna.
Pandawa yang merupakan Putra Pandu, terdiri dari 5 orang kesatria yang melambangkan kebaikan dan 5 sifat kesempurnaan manusia (khususnya pria).
YUDHISTIRA
Dalam pewayangan jawa lebih sering dikenal dengan Puntadewa, merupakan putra pertama pandawa yang memiliki sifat paling Jujur. dalam kisahnya Dia diceritakan tidak pernah berbohong selama hidupnya. Dia juga disebut Satria dari Amarta. Yudisthira adalah pemegang hak waris tahta Hastinapura yang sesungguhnya, karena ayahnya Pandu menitipkan Hastinapura kepada Destarata adiknya yang juga merupakan ayah para Korawa.
Namun karena ketamakan Korawa, Pandawa menjadi teraniaya dan sering ditipu.
BIMA
Dalam pewayangan jawa Werkudara atau Bimasena, merupakan putra kedua Pandawa yang paling perkasa dan pemberani, tempramental namun Mencintai kebenaran, ia dikenal dengan Gada Rujakpolo sebagai senjatanya yang paling terkenal. Werkudara adalah satria dari Jodiphati, wilayah dari Amarta.
Dia menganggap semua orang sama derajadnya, sehingga dalam cerita pewayangan jawa, dia tidak pernah bicara dalam Bahasa Krama Inggil (bahasa jawa yang nilai rasanya paling halus) juga tidak pernah duduk ketika berbicara dengan orang lain.
sifat khasnya yang lain, dia tidak suka berbasa-basi dalam berbicara, tanpa tading aling-aling dan tidak pernah menelan kembali ludahnya sendiri.
ARJUNA
dikenal juga dengan nama Janaka atau Permadi, diceritakan memiliki wajah yang rupawan, romantis, dan pecinta ulung dengan panah pasopati sebagai senjatanya. dalam berbagai kisah roman masa kini, kisah arjuna banyak dijadikan inspirasi percintaan para sastrawan. Janaka merupakan Satria dari Madukara.
Arjuna memiliki banyak istri, yang paling terkenal adalah Sembadradan Srikandi.
Sembadra memiliki sifat yang lembut, lemah gemulai, anggun dan santun. sedangkan Srikandi memiliki sifat lincah, enerjik, bahkan ikut bertempur di Baratayudha bahu-membahu bersama suaminya. maka dalam masyarakat masa kini wanita karir dengan segudang prestasi sering dikiaskan dengan Srikandi istri sang Arjuna.
Meskipun tampan dan rupawan, Arjuna merupakan kesatria tanpa tanding, selalu menang dalam setiap pertempuran. untuk itu dia juga pernah dijuluki Wijaya yang berarti tidak pernah kalah.
dan yang terakhir adalah si kembar Nakula dan Sadewa merupakan saudara tiri dari ketiga pandawa sebelumnya.
NAKULA
mempunyai watak setia, taat, belas kasih, tahu membalas budi dan dapat menyimpan rahasia. dia memiliki kelebihan dalam ilmu pengobatan.
dikisahkan dia memiliki ingatan yang tidak terbatas, sehingga dapat mengingat semua hal yang pernah ia alami.
SADEWA
Sadewa dikisahkan memiliki sifat bijak dan pintar. jika Nakula saudara kembarnya memiliki ingatan masa lalu yang kuat, sadewa memiliki penglihatan masa depan karena Sadewa adalah seorang ahli perbintangan yang ulung (ramalan) dan dianggap mengetahui kejadian yang akan terjadi dalam Mahabharata namun ia dikutuk bahwa apabila ia membeberkan apa yang diketahuinya, kepalanya akan terbelah. Maka dari itu, selama dalam kisah ia cenderung diam saja dibandingkan dengan saudaranya yang lain.
Sadewa jugalah dengan kepintarannya akhirnya yang berhasil membunuh Sengkuni, paman dan penasihat Korawa yang paling pintar (licik).
Dalam kisah Baratayudha, seteru pandawa adalah Korawa dengan Duryudana sebagai putra sulungnya, merupakan seratus bersaudara laki-laki yang merupakan sepupu pandawa. seratus berarti banyak maka Kurawa merupakan filosofis dari Tamak dan Serakah.
Dalam kisah Baratayudha lahir pula berbagai sosok pahlawan yang gugur di medan Kurusetra.
ABIMANYU
Abimanyu: Tokoh yang sering terdengar namanya ini adalah putra Arjuna dari Dewi Sembadra, merupakan sosok yang lembut, namun keras hati. dia seorang yang cerdik, ahli strategi, dan patuh kepada ayahnya.
Pada hari ketiga belas perang Bharatayuddha, Abimanyu tewas dalam formasi Chakrayuha korawa yang sebenarnya digunakan untuk menjebak Pandawa yang begitu tangguh. namun Abimanyu yang berhasil memporakporandakan formasi korawa malah tertinggal dalam Chakrayuha sendirian, karena para pandawa yang lain dipancing keluar. dengan gagah berani Abimanyu bertarung seperti banteng terluka menjelang ajalnya di medan Kurusetra. Bahkan sempat menewaskan Laksamana, Putra kesayangan Duryudana. Abimanyu merupakan sosok pejuang sampai titik darah penghabisan.
GATOTKACA
Gatotkaca merupakan putra Bima dengan dewi Arimbi, kesatria sakti mandraguna dari Pringgodani. dikisahkan sebagai seorang manusia setengah raksasa yang gagah perkasa, memiliki sifat pemberani rela berkorban, dan pantang menyerah. Ketika lahir, ia di masukkan dalam kawah candradimuka sehingga benar2 menjadi kesatria yang tertempa. Dia bisa terbang, memiliki otot kawat balung wesi (otot kawat tulang besi). Gatotkaca memiliki dua orang saudara tiri yang juga sangat sakti yaitu Antareja dan Antasena, namun kedua saudaranya tersebut meningal sebelum perang baratayudha.
Gatotkaca tewas oleh Adipati Dorna dengan satu-satunya senjata yang bisa membunuhnya yaitu Kuntawijayadanu, sebuah keris yang digunakan untuk memoton tali pusarnya sewaktu lahir. Dan di hari tewasnya Gatotkaca menukar nyawanya dengan seribu nyawa pasukan Korawa.
wayang merupakan cerita moral yang lekat dengan budaya asli indonesia khusunya di jawa. Bahkan Walisongo menggunakan wayang (entertainment pada masa itu) sebagai media untuk menyebarkan ajaran islam, dan sampai saat ini di daerah rembang (perbatasan Jawa Tengah dengan Jawa Timur) wayang masih digunakan untuk media berdakwah.
Dalam kepalaku, kisah Gatotkaca tak kalah heroik dengan kisah Superman manusia baja, Kisah Abimanyu yang gugur di tengah medan pertempuran tak kalah dengan cerita "Mel Gibson" dalam Film Brave Heart yang tewas dipenggal pasukan inggris. kisah Arjuna yang rupawan, dipuja banyak wanita, dan kesatria tanpa tanding tak kalah dengan cerita James Bond 007.
dan kisah Baratayudha di Kurusetra, tak kalah seru dengan kisah pertempuran di Gondor dalam film Lord Of The Rings
Akan sangat tidak rela, jika wayang suatu saat tiba2 sudah dipatenkan oleh negara lain sebagai budaya mereka, seperti angklung yang kabarnya sudah diakui oleh orang Malaysia.
Jika bukan kita yang mencintai budaya asli bangsa sendiri, siapa lagi?
Kamis, 15 Juli 2010
BEKERJA Tetap Semangat dan Produktif di BULAN PUASA
SEMANGAT untuk menyambut bulan Puasa biasanya terasa sekali di awal-awal bulan penuh berkah ini. Namun, semangat menggebu sering tidak diikuti dengan kenyataan tubuh menerima pola hidup yang berubah. Banyak pekerja yang lantas kurang produktif dalam bekerja
Perut kosong membuat kita cenderung malas bekerja karena konsentrasi jadi berkurang. Itulah problem klasik yang selalu kita hadapi di kantor pada bulan puasa, bagi yang menjalankan rukun Islam yang ketiga tersebut. Belum lagi problem-problem lainnya yang biasanya mengiringi orang yang sedang berpuasa, misalnya ngantuk, lemas dan haus yang mencekat.
Hari pertama puasa banyak pula perusahaan yang meliburkan karyawannya dengan alasan demi menghormati awal puasa ramadhan. Itu artinnya kita bisa menjalankan ibadah puasa pertama di rumah. Nah hari pertama kerja setelah libur, ini seharusnya bisa menjadi modal awal yang baik untuk tetap semangat dan menjaga produktivitas di kantor, setelah sehari melewatkan puasa bersama keluarga di rumah.
Bagaimana pun, puasa memang bukan alasan untuk bermalas-malasan di tempat kerja. Jangan sampai dengan berdalih ibadah, kita jadi mengesampingkan tugas-tugas rutin kantor yang menjadi tanggung jawab kita. Kalau kita lihat iklan di televisi, banyak suplemen ditawarkan untuk menjaga agar tubuh tetap bugar dan kuat selama berpuasa. Namun, sebenarnya rahasianya sederhana saja.
Pertama, jangan malas makan sahur. Ini memang cukup berat, tapi sungguh penting untuk menopang energi kita seharian. Tipsnya, lakukan makan sahur di akhir waktu. Kira-kira satu jam sebelum imsyak. Tidak perlu makan sahur jam 2 dini hari. Dan, setelah makan sahur, sebaiknya jangan tidur lagi. Tidur lagi setelah sahur justru akan membuat kita cenderung makin malas, dan membuat tubuh lemas pada siang hari.
Selain soal waktu, "isi" makan sahur juga perlu diperhatikan. Pilih menu utama yang banyak mengandung karbohidrat dan protein plus makanan/minuman tambahan yang berkalori tinggi, misalnya madu, kurma, susu. Jangan lupa juga banyak minum air putih. Perhatikan juga menu untuk buka puasa: banyak-banyaklah makan buah dan hindari minuman dingin.
Prinsipnya, tubuh membutuhkan keseimbangan agar produktivitas terjaga. Yang membuat tubuh loyo di antaranya adalah karena tubuh kekurangan hemoglobin (Hb), atau kekurangan energi. Untuk kekurangan Hb, sebaiknya kita mengonsumsi sayuran berwarna hijau atau hati. Untuk yang kekurangan energi, perlu mengonsumsi karbohidrat yang didapatkan dari nasi atau gula. Oleh karena itu, dianjurkan saat berbuka puasa kita minum atau makanan kecil yang manis.
Rahasia kecil lainnya agar kita tetap fit selama berpuasa: jangan tinggalkan olahraga. Orang biasanya berpikir, selama bulan puasa olahraga berhenti dulu. Padahal, justru aktivitas fisik tetap dibutuhkan untuk menjaga kelancaran peredaran darah agar kita tidak mudah loyo. Tubuh memetabolisasi zat-zat makanan tersebut sesuai dengan pekerjaan sehari-hari. Agar produk makanan yang dimetabolisasi tidak menumpuk menjadi lemak tubuh yang berlebihan, tubuh tetap perlu digerakkan dengan latihan olah raga. Namun dengan intensitas yang lebih ringan dan istirahat cukup, dengan catatan tetap melakukan ibadah malam hari.
Tipsnya, pilih olahgara yang ringan, yang tak menyita banyak energi. Latihan olah raga yang perlu dilakukan adalah latihan yang bersifat aerobik untuk kebugaran jantung dan paru, latihan beban untuk kebugaran otot, latihan fleksibilitas untuk kelenturan sendi-otot. misalnya lari-lari kecil di tempat, atau jalan kaki. Cukup 10-15 menit saja.
Itu untuk olahraga yang dilakukan pagi hari. Bisa juga olahraga dilakukan malam hari, sesudah berbuka puasa. Sebaiknya, lakukan minimal satu jam setelah berbuka. Di tempat kerja, untuk menghindarkan kantuk dan menjaga kebugaran kita bisa melakukan peregangan sambil berdiri atau duduk di sela-sela bekerja.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut di atas, diharapkan kita tetap bisa menjaga kesehatan dan semangat agar bisa mengindari sikap bermalas-malasan selama berpuasa.
SEMANGAT untuk menyambut bulan Puasa biasanya terasa sekali di awal-awal bulan penuh berkah ini. Namun, semangat menggebu sering tidak diikuti dengan kenyataan tubuh menerima pola hidup yang berubah. Banyak pekerja yang lantas kurang produktif dalam bekerja
Perut kosong membuat kita cenderung malas bekerja karena konsentrasi jadi berkurang. Itulah problem klasik yang selalu kita hadapi di kantor pada bulan puasa, bagi yang menjalankan rukun Islam yang ketiga tersebut. Belum lagi problem-problem lainnya yang biasanya mengiringi orang yang sedang berpuasa, misalnya ngantuk, lemas dan haus yang mencekat.
Hari pertama puasa banyak pula perusahaan yang meliburkan karyawannya dengan alasan demi menghormati awal puasa ramadhan. Itu artinnya kita bisa menjalankan ibadah puasa pertama di rumah. Nah hari pertama kerja setelah libur, ini seharusnya bisa menjadi modal awal yang baik untuk tetap semangat dan menjaga produktivitas di kantor, setelah sehari melewatkan puasa bersama keluarga di rumah.
Bagaimana pun, puasa memang bukan alasan untuk bermalas-malasan di tempat kerja. Jangan sampai dengan berdalih ibadah, kita jadi mengesampingkan tugas-tugas rutin kantor yang menjadi tanggung jawab kita. Kalau kita lihat iklan di televisi, banyak suplemen ditawarkan untuk menjaga agar tubuh tetap bugar dan kuat selama berpuasa. Namun, sebenarnya rahasianya sederhana saja.
Pertama, jangan malas makan sahur. Ini memang cukup berat, tapi sungguh penting untuk menopang energi kita seharian. Tipsnya, lakukan makan sahur di akhir waktu. Kira-kira satu jam sebelum imsyak. Tidak perlu makan sahur jam 2 dini hari. Dan, setelah makan sahur, sebaiknya jangan tidur lagi. Tidur lagi setelah sahur justru akan membuat kita cenderung makin malas, dan membuat tubuh lemas pada siang hari.
Selain soal waktu, "isi" makan sahur juga perlu diperhatikan. Pilih menu utama yang banyak mengandung karbohidrat dan protein plus makanan/minuman tambahan yang berkalori tinggi, misalnya madu, kurma, susu. Jangan lupa juga banyak minum air putih. Perhatikan juga menu untuk buka puasa: banyak-banyaklah makan buah dan hindari minuman dingin.
Prinsipnya, tubuh membutuhkan keseimbangan agar produktivitas terjaga. Yang membuat tubuh loyo di antaranya adalah karena tubuh kekurangan hemoglobin (Hb), atau kekurangan energi. Untuk kekurangan Hb, sebaiknya kita mengonsumsi sayuran berwarna hijau atau hati. Untuk yang kekurangan energi, perlu mengonsumsi karbohidrat yang didapatkan dari nasi atau gula. Oleh karena itu, dianjurkan saat berbuka puasa kita minum atau makanan kecil yang manis.
Rahasia kecil lainnya agar kita tetap fit selama berpuasa: jangan tinggalkan olahraga. Orang biasanya berpikir, selama bulan puasa olahraga berhenti dulu. Padahal, justru aktivitas fisik tetap dibutuhkan untuk menjaga kelancaran peredaran darah agar kita tidak mudah loyo. Tubuh memetabolisasi zat-zat makanan tersebut sesuai dengan pekerjaan sehari-hari. Agar produk makanan yang dimetabolisasi tidak menumpuk menjadi lemak tubuh yang berlebihan, tubuh tetap perlu digerakkan dengan latihan olah raga. Namun dengan intensitas yang lebih ringan dan istirahat cukup, dengan catatan tetap melakukan ibadah malam hari.
Tipsnya, pilih olahgara yang ringan, yang tak menyita banyak energi. Latihan olah raga yang perlu dilakukan adalah latihan yang bersifat aerobik untuk kebugaran jantung dan paru, latihan beban untuk kebugaran otot, latihan fleksibilitas untuk kelenturan sendi-otot. misalnya lari-lari kecil di tempat, atau jalan kaki. Cukup 10-15 menit saja.
Itu untuk olahraga yang dilakukan pagi hari. Bisa juga olahraga dilakukan malam hari, sesudah berbuka puasa. Sebaiknya, lakukan minimal satu jam setelah berbuka. Di tempat kerja, untuk menghindarkan kantuk dan menjaga kebugaran kita bisa melakukan peregangan sambil berdiri atau duduk di sela-sela bekerja.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut di atas, diharapkan kita tetap bisa menjaga kesehatan dan semangat agar bisa mengindari sikap bermalas-malasan selama berpuasa.
Kamis, 13 Mei 2010

Peta ini aku bikin karena ada order untuk bikin Peta Warungasem dari temen kantor ayah karena katanya udah nyari dimana-mana gak ada semua, kacian dech..
Nah, ini dia hasilnya...
Selasa, 06 April 2010
BERAWAL DARI CINTA
Seorang Arab Badui menyeruak ke tengah-tengah jamaah shalat untuk mendekati Rasulullah SAW. Ketika sudah dekat dan Rasul sudah siap menunaikan shalat, orang itu bertanya, “Kapankah kiamat terjadi ?” Nabi tidak menjawab, karena shalat sudah hampir ditunaikan.
Ucapan takbir terucap dari mulut Rasulullah yang mulia, ayat demi ayat Alquran beliau senandungkan, begitu khidmat, khusyuk dan penuh pengahayatan. Tetes-tetes air mata berjatuhan dari pelupuk mata yang jernih. Para sahabat pun tenggelam dalam limpahan kasih sayang Ilahi.
Ketika shalat telah selesai dengan lembut penuh wibawa Rasulullah SAW bersabda, “Mana orang yang tadi bertanya tentang hari kiamat?” Orang itu segera menjawab, “saya, wahai Rasulullah”. Nabi balik bertanya,”Apa yang telah engkau persiapkan untuk menyambut datangnya kiamat?”.
Sejenak majlis itu diliputi suasana hening, sampai orang itu berucap “Saya tidak mempersiapkan amal yang banyak. Saya hanya mencintai Allah dan Rasul-Nya.” Seiring tersunggingnya senyuman, Nabi yang mulia menjawab, “Engkau akan bersama-sama dengan orang yang engkau cintai”.
Sungguh luar biasa ungkapan Rasulullah SAW ini, begitu dalam dan penuh makna, hingga menggugah kepenasaran para sahabat untuk ikut bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah ucapan itu hanya berlaku untuk dia saja?” Rasulullah SAW menjawab, “Tidak, ucapaanku ini berlaku pula untuk kalian dan orang-orang sesudah kalian.” Kegembiraan segera meyelimuti relung sanubari orang-orang yang hadir di majlis itu, hingga Anas bin Malik berujar, “Aku belum pernah melihat kaum muslimin begitu berbahagia setelah masuk Islam karena sesuatu, seperti bahagianya mereka ketika mendengar sabda Nabi SAW tersebut”.
Simpulannya, betapa besar konsekwensi cinta. Orang Arab Badui itu bukanlah siapa-siapa, namun kecintaannya kepada Allah dan Rasulullah membuat ia mendapat penghormatan begitu tinggi. Tidak tanggung-tanggung, Rasulullah SAW sendiri menjanjikan kebersamaan dengan dirinya di surga kelak. Padahal boleh jadi ibadah orang ini tidak sehebat para sahabat lain. Seperti itulah cinta, ia bisa membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, membuat sesuatu yang biasa menjadi luar biasa, dan yang hampa menjadi penuh makna.
Sejatinya cinta bukan sekedar kata sifat namun juga kata kerja. Cinta itu tidak statis, cinta itu dinamis, penuh vitalitas dan energi yang mampu membangkitkan kekuatan-kekuatan tersembunyi dalam diri, sampai akhirnya dahaga cinta itu terpuaskan. Apa yang dikatakan Arab Badui tadi bukanlah suatu yang sederhana. Dalam kata-kata yang ia ungkapkan tersimpan sebuah komitmen, keyakinan dan janji setia yang sarat makna. Itulah sebabnya Rasulullah SAW berani menjanjikan pahala yang menggiurkan kepadanya.
Cinta menimbulkan serangkaian konsekwensi. Ketika seseorang telah menyatakan cinta, maka segala tingkah lakunya akan berjalan di jalur cinta tersebut, jika cinta itu ditunjukkan kepada Allah dan Rasul-Nya, maka segala tingkah lakunya akan diselaraskan dengan kehendak yang dicintainya. Bukankah seseorang pecinta akan berusaha untuk menghadirkan kesamaan dengan yang dicintainya, sehingga yang dicintainya menjadi ridlo kepadanya?
Cinta adalah sebentuk nikmat agung yang Allah karuniakan kepada manusia. Dengan anugerah cinta itulah hidup manusia jadi lebih bermakna (QS. Ali Imron [3]:14). Dengan anugerah cinta, setiap rintangan untuk bertemu sang kekasih akan dihadapi dengan sungguh-sungguh dan lapang dada bahkan senyumnya yang mengembang.
Lalu apakah cinta itu? Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah mengatakan,”Tidak ada batasan cinta yang lebih jelas daripada kata cinta itu sendiri. Membatasinya hanya akan menambah kabur dan kering maknanya. Maka batasan dan penjelasan cinta tersebut tidak bisa dilukiskan hakikatnya secara jelas, kecuali dengan kata cinta itu sendiri. Walau demikian sesuatu yang sulit dimaknai bukan berarti tidak bisa dimaknai. Diantara makna cinta adalah kecenderungan yang terus menerus ( kepada yang dicintai). Bisa pula kesedihan hati menerima segala keinginan yang dicintainya. Atau kecenderungan hati untuk lebih mengutamakan yang dicintai daripada diri dan harta sendiri.
Ada empat unsur yang hadir dalam cinta, yaitu :
1. Care (Perhatian)
Cinta harus melahirkan perhatian pada objek yang dicintai. Ketika kita mencintai seseorang, maka kita akan memerhatikan kesulitan yang dihadapainya, akan berusaha meringankan bebannya dan memberikan perhatian yang tinggi atas setiap gerak geriknya. Begitu pula ketika mencintai Allah dan Rasul-Nya, kita akan berusaha memberikan perhatian yang lebih kepada semua hal yang diridloi dan yang dimurkai Allah dengan merujuk perilaku utusan-Nya, yaitu Rasulullah SAW. Oleh karena itu, seorang hamba beriman sulit untuk melalaikan kewajibannya kepada Allah dan Rasulullah.
2. Responsibility (Tanggung jawab)
Cinta harus melahirkan sikap bertanggungjawab terhadap objek yang dicintai. Orang tua yang mencintai anaknya, akan bertanggungjawab terhadap kesejahteraan material, spiritual dan masa depan anaknya. Suami akan bertanggungjawab terhadap kesejahteraan dan kebahagiaan rumah tangganya. Karyawan yang mencintai perusahaanya, akan bertanggungjawab dan mendedikasikan waktu, tenaga dan pemikirannya demi kemajuan perusahaannya. Sama halnya dengan orang yang mencintai Allah dan Rasul-nya akan melakukan hal yang sama.
3. Respect (Hormat)
Hormat bisa pula diartikan sebagai sikap menerima apadanya dan selalu berikhtiar agar tidak mengecewakannya. Dalam konteks hubungan dengan Allah dan Rasulullah, rasa hormat kita tercermin dari prinsip sami’na wa attha’na, mendengan dan taat. Jika itu yang disukai Allah dan dicontohkan Rasulullah, maka ia akan dengan sekuat tenaga melaksanakannya, karena ia yakin bahwa semua yang Allah perintahkan pasti baik untuk diri dan masa depannya.
4. Knowledge (Pengetahuan)
Cinta harus melahirkan minat untuk memahami seluk beluk oljek yang dicintainya. Ketika kita mencintai seseorang kita akan berusaha memahami kepribadian, latar belakang, keluarga dan kesukaanya. Ketika kita mencintai Allah dan Rasul-Nya pun akan berusaha mencari tahu siapa Allah dan Rasulullah itu. Kita akan bersemangat membaca dan mendengar menelaah dan bertanya tentang Dzat Allah dan pribadi Muhammad SAW. Sama halnya jika kita mencintai pekerjaan yang dibebankan, maka dengan serta merta ia akan selalu berusaha untuk melakukan hal yang terbaik dalam menjalankan pekerjaan tersebut.
Empat komponen cinta inilah yang senantiasa terpatri dihati para sahabat. Efek yang ditimbulkan begitu dahsyat. Kecintaan kepada Allah dan Rasulullah mempu melahirkan perubahan drastis dalam hidup mereka, dari kegelapan menuju cahaya, dari kebencian menuju kasih sayang dari kemunduran menjadi kemajuan. Dan semoga kita mempu meneladani mereka, Amin.
Wallahu’alam bishshawab
Seorang Arab Badui menyeruak ke tengah-tengah jamaah shalat untuk mendekati Rasulullah SAW. Ketika sudah dekat dan Rasul sudah siap menunaikan shalat, orang itu bertanya, “Kapankah kiamat terjadi ?” Nabi tidak menjawab, karena shalat sudah hampir ditunaikan.
Ucapan takbir terucap dari mulut Rasulullah yang mulia, ayat demi ayat Alquran beliau senandungkan, begitu khidmat, khusyuk dan penuh pengahayatan. Tetes-tetes air mata berjatuhan dari pelupuk mata yang jernih. Para sahabat pun tenggelam dalam limpahan kasih sayang Ilahi.
Ketika shalat telah selesai dengan lembut penuh wibawa Rasulullah SAW bersabda, “Mana orang yang tadi bertanya tentang hari kiamat?” Orang itu segera menjawab, “saya, wahai Rasulullah”. Nabi balik bertanya,”Apa yang telah engkau persiapkan untuk menyambut datangnya kiamat?”.
Sejenak majlis itu diliputi suasana hening, sampai orang itu berucap “Saya tidak mempersiapkan amal yang banyak. Saya hanya mencintai Allah dan Rasul-Nya.” Seiring tersunggingnya senyuman, Nabi yang mulia menjawab, “Engkau akan bersama-sama dengan orang yang engkau cintai”.
Sungguh luar biasa ungkapan Rasulullah SAW ini, begitu dalam dan penuh makna, hingga menggugah kepenasaran para sahabat untuk ikut bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah ucapan itu hanya berlaku untuk dia saja?” Rasulullah SAW menjawab, “Tidak, ucapaanku ini berlaku pula untuk kalian dan orang-orang sesudah kalian.” Kegembiraan segera meyelimuti relung sanubari orang-orang yang hadir di majlis itu, hingga Anas bin Malik berujar, “Aku belum pernah melihat kaum muslimin begitu berbahagia setelah masuk Islam karena sesuatu, seperti bahagianya mereka ketika mendengar sabda Nabi SAW tersebut”.
Simpulannya, betapa besar konsekwensi cinta. Orang Arab Badui itu bukanlah siapa-siapa, namun kecintaannya kepada Allah dan Rasulullah membuat ia mendapat penghormatan begitu tinggi. Tidak tanggung-tanggung, Rasulullah SAW sendiri menjanjikan kebersamaan dengan dirinya di surga kelak. Padahal boleh jadi ibadah orang ini tidak sehebat para sahabat lain. Seperti itulah cinta, ia bisa membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, membuat sesuatu yang biasa menjadi luar biasa, dan yang hampa menjadi penuh makna.
Sejatinya cinta bukan sekedar kata sifat namun juga kata kerja. Cinta itu tidak statis, cinta itu dinamis, penuh vitalitas dan energi yang mampu membangkitkan kekuatan-kekuatan tersembunyi dalam diri, sampai akhirnya dahaga cinta itu terpuaskan. Apa yang dikatakan Arab Badui tadi bukanlah suatu yang sederhana. Dalam kata-kata yang ia ungkapkan tersimpan sebuah komitmen, keyakinan dan janji setia yang sarat makna. Itulah sebabnya Rasulullah SAW berani menjanjikan pahala yang menggiurkan kepadanya.
Cinta menimbulkan serangkaian konsekwensi. Ketika seseorang telah menyatakan cinta, maka segala tingkah lakunya akan berjalan di jalur cinta tersebut, jika cinta itu ditunjukkan kepada Allah dan Rasul-Nya, maka segala tingkah lakunya akan diselaraskan dengan kehendak yang dicintainya. Bukankah seseorang pecinta akan berusaha untuk menghadirkan kesamaan dengan yang dicintainya, sehingga yang dicintainya menjadi ridlo kepadanya?
Cinta adalah sebentuk nikmat agung yang Allah karuniakan kepada manusia. Dengan anugerah cinta itulah hidup manusia jadi lebih bermakna (QS. Ali Imron [3]:14). Dengan anugerah cinta, setiap rintangan untuk bertemu sang kekasih akan dihadapi dengan sungguh-sungguh dan lapang dada bahkan senyumnya yang mengembang.
Lalu apakah cinta itu? Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah mengatakan,”Tidak ada batasan cinta yang lebih jelas daripada kata cinta itu sendiri. Membatasinya hanya akan menambah kabur dan kering maknanya. Maka batasan dan penjelasan cinta tersebut tidak bisa dilukiskan hakikatnya secara jelas, kecuali dengan kata cinta itu sendiri. Walau demikian sesuatu yang sulit dimaknai bukan berarti tidak bisa dimaknai. Diantara makna cinta adalah kecenderungan yang terus menerus ( kepada yang dicintai). Bisa pula kesedihan hati menerima segala keinginan yang dicintainya. Atau kecenderungan hati untuk lebih mengutamakan yang dicintai daripada diri dan harta sendiri.
Ada empat unsur yang hadir dalam cinta, yaitu :
1. Care (Perhatian)
Cinta harus melahirkan perhatian pada objek yang dicintai. Ketika kita mencintai seseorang, maka kita akan memerhatikan kesulitan yang dihadapainya, akan berusaha meringankan bebannya dan memberikan perhatian yang tinggi atas setiap gerak geriknya. Begitu pula ketika mencintai Allah dan Rasul-Nya, kita akan berusaha memberikan perhatian yang lebih kepada semua hal yang diridloi dan yang dimurkai Allah dengan merujuk perilaku utusan-Nya, yaitu Rasulullah SAW. Oleh karena itu, seorang hamba beriman sulit untuk melalaikan kewajibannya kepada Allah dan Rasulullah.
2. Responsibility (Tanggung jawab)
Cinta harus melahirkan sikap bertanggungjawab terhadap objek yang dicintai. Orang tua yang mencintai anaknya, akan bertanggungjawab terhadap kesejahteraan material, spiritual dan masa depan anaknya. Suami akan bertanggungjawab terhadap kesejahteraan dan kebahagiaan rumah tangganya. Karyawan yang mencintai perusahaanya, akan bertanggungjawab dan mendedikasikan waktu, tenaga dan pemikirannya demi kemajuan perusahaannya. Sama halnya dengan orang yang mencintai Allah dan Rasul-nya akan melakukan hal yang sama.
3. Respect (Hormat)
Hormat bisa pula diartikan sebagai sikap menerima apadanya dan selalu berikhtiar agar tidak mengecewakannya. Dalam konteks hubungan dengan Allah dan Rasulullah, rasa hormat kita tercermin dari prinsip sami’na wa attha’na, mendengan dan taat. Jika itu yang disukai Allah dan dicontohkan Rasulullah, maka ia akan dengan sekuat tenaga melaksanakannya, karena ia yakin bahwa semua yang Allah perintahkan pasti baik untuk diri dan masa depannya.
4. Knowledge (Pengetahuan)
Cinta harus melahirkan minat untuk memahami seluk beluk oljek yang dicintainya. Ketika kita mencintai seseorang kita akan berusaha memahami kepribadian, latar belakang, keluarga dan kesukaanya. Ketika kita mencintai Allah dan Rasul-Nya pun akan berusaha mencari tahu siapa Allah dan Rasulullah itu. Kita akan bersemangat membaca dan mendengar menelaah dan bertanya tentang Dzat Allah dan pribadi Muhammad SAW. Sama halnya jika kita mencintai pekerjaan yang dibebankan, maka dengan serta merta ia akan selalu berusaha untuk melakukan hal yang terbaik dalam menjalankan pekerjaan tersebut.
Empat komponen cinta inilah yang senantiasa terpatri dihati para sahabat. Efek yang ditimbulkan begitu dahsyat. Kecintaan kepada Allah dan Rasulullah mempu melahirkan perubahan drastis dalam hidup mereka, dari kegelapan menuju cahaya, dari kebencian menuju kasih sayang dari kemunduran menjadi kemajuan. Dan semoga kita mempu meneladani mereka, Amin.
Wallahu’alam bishshawab
Langganan:
Postingan (Atom)
Mengenai Saya
- Ryu Hidayat
- aku balita imut, wajahku "mlayanan" gantengnya dapet engga'nya kebanyakan.. :P ASI adalah makanan favoritku, kalo ga dapet, capek dehhhhh..
Pengikut